Minggu, 11 November 2018

Kebijakan Pembangunan Orde Baru



Perbandingan pada awal berdiri dengan  masa kini

No
Kebijakan
Program
Pada Awal Berdiri
Pada Masa Kini
1.       
Pertanian
a.      KUD (Koperasi Unit Desa)
Awal mula dengan Soeharto uang membangun dan mengembangkan organisasi / institut yang akan menjalankan program. Pembangunan ditekankan pada penciptaan institusi pedesaan sebagai wahana pembangunan yang diperuntukkan meningkatkan produksi beras dan koperasi. Dan pemerintah mengembangkan ekonomi pedesaan dengan menunjuk Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada dengan membentuk BUUD (Badan Usaha Unit Desa) dan lahir KUD (Koperasi Unit Desa).
Koperasi pada perkembangannya saat ini umumnya berjalan dengan baik akan tetapi belum sesuai dengan yang diharapkan. Dikarenakan para pengelolanya kurang profesional untuk mengatasi perkoperasian Indonesia saat ini. Meski beberapa kebijakan telah direncanakan oleh pemerintah keberadaannya masih belum memenuhi sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat.
b.      BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian)
BPTP adalah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian yang dikembangkan oleh Soeharto. Soeharto mengembangkan institusi yang mendukung pertanian lain. BPTP berkembag untuk menghasilkan inovasi untuk pengembangan pertanian yang pada masa Soeharto salah satu produknya yang cukup tinggi adalah bibit unggul.
Pada masa kini banyak penciptaan bibit unggul tahan wareng untuk melindungi tanaman dari serangan hama dan cuaca. Pada masa kini banyak bibit atau pupuk atau pencegahan wareng seperti bibit pertiwi, pupuk urea, pupuk set A, pupuk organic, pupuk TS, dll serta inovasi pertanian lainnya.
c.      VUTW (Varietas Unggul Tahan Wareng)
VUTW merupakan inovasi pengembangan pertanian untuk menghasilkan produksi pangan yang bagus. VUTW ini bisa menjadi penyalur sarana produksi pertanian seperti pupuk, benih, dan obat-obatan. Diperkenalkan juga manajemen usaha tani, dimulai dari Panca Usaha Tani, Bimas, Operasi Khusus, dan Intensifikasi Khusus.
Pada masa ini banyak dibangun pabrik-pabrik pupuk untuk penyediaan pupuk bagi petani. Pemerintahan memfasilitasi ketersediaan benik unggul, pupuk, dan pestisida. Pabrik unggul yang telah dibangun adalah Petro Kimia Gresik di Gresik dan lainnya.
d.      PPL( Penyuluh Pertanian Lapangan)
Koperasi di pedesaan terus dipacu untuk meningkatkan produktivitas. BUUD yang semula hanya dilibatkan dalam program Bimbingan Massal, kemudian ditingkatkan menjadi KUD dengan tugas serta peranan yang terus dikembangkan. Inpres No.4 tahun 1973, tentang KUD. Kebijakan tersebut dilanjutkan dengan Inpres No.4 yang membentuk wilayah unit desa dan menjadi KUD. Kemudian lahir PPL di bawah Departemen Pertanian.
Pada masa ini PPL cukup berjalan dengan baik. Para PPL memperkenalkan dan menyebarluaskan teknologi pertanian kepada para petani melalui kegiatan penyuluhan. Para penyuluh ditempatkan di tingkat desa dan kelompok petani dan banyak program penyuluhan salah satunya kelompencapir (kelompok pendengar, pembaca, nelayan dan pemirsa) yang temu langsung Antara petani, nelayan dan peternak dengn sesame petani atau penyuluh.
2.       
Pendidikan
a.      SD Inpres
Pada 1973, Soeharto mengeluarkan Inpres No.10 tahun 1973 tentang Program Bantuan Pembangunan Gedung SD. Pada awal-awal tahun pelaksanaan program ini hamper setiap tahu, ribuan gedung sekolah dibangun. Peningkatan jumlah SD diikuti pula oleh peningkatan jumlah guru. Soeharto menyatakan bahwa kebijakannya bertujuan untuk memberikan kesempatan yang sama dan adil kepada seluruh anak berusia 7-12 tahun dalam menikmati pendidikan dasar.
Pada masa ini banyak gedung-gedung SD, namun atas nama Inpres kian menipis. Pada masa kini sempat terjadi pergeseran atau pergantian ketentuan umur dalam memasuki bangku SD. Dulu waktu saya masih memasuki bangku SD dan sekarang saya memasuki kelas 12 , dulu ketentuan umur memasuki SD masih dibawah 7 tahun, namun sekarang wajib minimal 7 tahun untuk memasuki bangku SD.
b.      GN-OTA (Gerakan Nasional-Orang Tua Asuh)
Meski program wajib belajar tidak diikuti oleh kebijakan pembebasan biaya pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, pemerintahan mengatasi melalui program beasiswa dan muncul program GN-OTA. Untuk memperkuat pelaksanaan GN-OTA, diterbitkan surat Keputusan Bersama Menteri Sosial, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Menteri Agama tentang Bantuan terhadap Anak Kurang Mampu, Anak Cacat, dan Anak yang bertempat tinggal di Daerah Terpencil.
Pada masa kini masih ada beasiswa atau bantuan untuk Anak kurang mampu maupun cacat. Dengan banyak persyaatan dan juga harus menunggu lama apakah bisa di acc. Karena sekarang banyak kejadian bahwa yang mendapatkan beasiswa rata-rata adalah keluarga yang masih tercukupi dan anak dari keluarga kurang mamou bahkan tidak mendapatkan bantuan.
3.       
KB (Keluarga Berencana)
a.      BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional)
Tahun 1957 BKKBN dimulai dari suatu organisasi yang murni berstatus swasta, kemudian menjadi organisasi semi pemerintah tahun 1968 dan 1970 menjadi organisasi resmi. BKKBN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera sesuai ketentuan peraturan UU.
Pada masa kini BKKBN berjalan lancer. Melalui program KB yang dilakukan oleh pemerintah, baik melalui media cetak atau elektronik. Dan juga kini telah ada mars “Keluarga Berencana”.
b.      Penyuluh KB
Program KB diawali dengan ditandatanganinya Deklarasi Kependudukan PBB pada tahun 1967 sehingga mengakui hak-hak untuk dasar manusia dan juga pentingnya pembatasan jumlah penduduk sebagai unsur perencanaan ekonomi dan sosial.
Saat ini, program ini masih terus menjalankan tugasnya untuk mengendalikan jumlah penuduk di Indonesia. Tetapi, seperti yang saya katakan tadi, masyarakat yang bersifat cuek dan yaah.. begitulah.
4.       
Kesehatan
a.   Puskesmas
Puskesmas bermula dari Konsep Bandung Plan diperkenalkan oleh d. Y.Leimena dan dr. Patah aun 1951. Bandung plan ini merupakan konsep pelayanan yang menggabungkan pelayanan kuratif dan preventif.Organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat
Saya sendiri telah melihat bahwa saat ini Puskesmas telah tersebar ke setiap kecamatan di Indonesia. Dan cukup melayani kesehatan masyarakat desa. Tetapi saya melihat bahwa Puskesmas yang seringkali tutup, karena memang keadaan masih sepi. Tetapi pelayananya saya kira sudah mumpuni untuk mengupayakan kesehatan masyarakat sekitar.
b.      Posyandu
Posyandu ini hadir untuk melayani ibu dan anak serta menyejahterakan masyarakat dengan program pelayanan terpadu untuk menurunkan angka kematian ibu anak serta meningatkan rasa peduli masyarakat rasa peduli akan pentingnya kesehatan.
Dalam pelaksanaanya rata rata posyandu ini dilaksanakan di puskesmas. Sehingga nasibnya sama dengan puskesmas, yakni menyebar luas di setiap kecamatan di indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar